Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bertrading dengan Pola Double Top dan Double Bottom

Seperti yg diketahui, analisa pola candle yg tidak jarang ditemui pada chart serta bisa dengan terang terkesan merupakan pola Double Top serta Double Bottom. Pada prakteknya, pola-pola candlestick tradisional merupakan salah satu kelebihan dari chart pattern, sebab memperhitungkan lebih tidak sedikit perpaduan candlestick. Banyak trader pemula mengenal arti chart pattern sebab mereka tetap bergantung pada indikator sebagai sinyal trading.

pola trading

Chart pattern sendiri merupakan tutorial tercepat sekaligus termudah untuk memprediksi arah pergerakan harga. Pada peluang kali ini, kami akan mengundang Kalian untuk belajar memahami salah satu pola candlestik dalam taktik analisa teknikal yg memakai pembalikan arah yg kuat. Yakni pola Double Top serta Double Bottom.

DOUBLE TOP

Adalah suatu bentuk sinyal pembalikan arah seusai harga pasangan valuta bergerak naik ke atas hingga harga tertingginya (puncak pertama) kemudian balik turun hingga menyentuh neckline, yg menjadi support, serta kembali lagi naik dengan harga di kisaran harga paling atas sebelumnya (puncak kedua).

Pola Double Top fokus mengenai bagaimana harga membentuk dua puncak dengan ketinggian nyaris sama. Dalam penjelasannya, pasar telah berusaha mendorong harga naik, tapi nyatanya berulang kali mentok di level harga tertinggi, lalu harga kembali menurun dari puncak tersebut.

Pola ini biasanya timbul di ujung uptrend serta mempunyai indikasi bearish. Dan apabila harga kemudian turun serta sanggup menembus neckline jadi butuh dicatat bahwa kekuatan trader pembeli telah mulai lemah (berkurang), jadi Kalian butuh bersiap-siap untuk mengikuti trader penjual yg akan timbul (sinyal kuat pembalikan arah akan muncul).

DOUBLE BOTTOM

Adalah suatu sinyal pembalikan arah (kebalikan dari Double Top) yg terjadi seusai berbagai ketika pasar mengalami downtrend yg kuat. Jadi Double Bottom ini terbentuk seusai pasar yg mengalami downtrend kuat membentuk harga terendah (lembah pertama) kemudian kembali naik (koreksi) hingga batas resistance (neckline) kemudian turun kembali membentuk harga terendah kedua (lembah kedua) dengan harga kurang lebih harga terendah kedua.

Pola Double Bottom ini menampilkan perjuangan seller untuk menekan harga, melainkan berulang kali pula menemukan pertahanan kuat di level harga terendahnya. Jadi harga terkesan kembali membentuk lembah di kisaran harga tersebut.

Meski begitu, ada dua pendekatan yg bisa Kalian lakukan, yaitu mengantisipasi perpaduan (sebelum terbentuk sempurna) alias menantikan konfirmasi perpaduan serta bereaksi (setelah terbentuk sempurna). Pemilihan pendekatan ini tergantung pada kenyamanan langsung Anda. Masing-masing mempunyai kelebihan serta kekurangan.

Posting Komentar untuk "Bertrading dengan Pola Double Top dan Double Bottom"